Pusaka abadi nan jaya...
Indonesia sejak dulu kala...
tetap di puja-puji Bangsa"
Sepenggal bait lagu Indonesia Pusaka ini turut terdengar di mana-mana. Pertanyaan tentang apa itu MERDEKA, KEMERDEKAAN atau sekedar kritik nyinyir berbaur dengan Nasionalisme menurut pandangan masing-masing. Ada yang bilang Merdeka dari penjajah tapi masih ditindas rakyat sendiri, ada yang bilang Merdeka tapi tak bebas, macam-macam. Dari yang berkonotasi negatif, positif, doa-doa, harapan sampai impian klise.
Apa itu Nasionalisme menjadi sebuah pandangan semu yang memuaskan nafsu pribadi atau golongan. Apa itu Demokrasi menjadi tontonan saat mayoritas menindas minoritas. Di mana-mana di Negeri ini pemaksaan untuk menjadi sama telah menggerogoti sampai tulang benulang binatang buas yang sudah punah. Entah mereka sudah lupa dengan Bhineka Tunggal Ika. Belum lagi dagelan politik yang melakukan apapun demi nama KEKUASAAN dibalut DEMOKRASI SEMU.
Ah... Mengapa aku harus ikut-ikutan pesimis pada negeri ini? padahal aku tahu, semua bisa berubah. Bukan! bukan semua yang berubah tapi... AKU. YA! hanya Aku yang perlu berubah....
tidak memaksakan kehendak apa yang aku percayai untuk dipercayai orang lain, sekedar untuk membuang sampah pada tempatnya, sekedar tidak memakai kantong plastik yang berlebihan. Sekedar mengasihi sesama MANUSIA bukan hanya sesama SAUDARA SEIMAN. dan sekedar berkeyakinan Tuhan Yang Maha Esa Melindungi Negeri ini dan apapun yang terjadi di Negeri ini tak pernah lepas dari Rencana-NYA!
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA!!!!