Ini cerita tentang perjalanan saya ke Ambon selama hampir 1 Minggu dari tanggal 14 - 20 Mei 2015. Perjalanan ini adalah untuk hari Pernikahan adik saya Frans Nendissa dan Imanuela Tahitoe calonnya (skr istrinya-red).
Saya bertolak menuju Ambon menggunakan maskapai Lion Air yang terkenal itu pada pukul 01.30 WIB dan tiba pada pukul 07.00 WIT.
14 MEI 2015
7 AM - Tiba di Ambon
We are ready to fly!!! |
Kloter terakhir dari luar Maluku yang tiba di Ambon adalah group saya, Carrie, Kak Mei dan Tito (Jakarta) serta Bill yang tiba pada waktu hampir bersamaan dari Bali. Saat tiba di ambon, kami dijemput oleh Papa Ricky a.k.a adiknya mama yang nomer 2 a.k.a papa nya Tito(yang paling ganteng di foto sebelah),Titi dan Tita. Sebelum pulang ke rumah, kami singgah sebentar untuk sarapan di warung Nasi Kuning yang terkenal. Yang punyanya dulu berjualan di area Kantor Badan Pusat Statistik di daerah Pule Karang Panjang Ambon.
8.30 AM - Makan Nasi Kuning di Passo
Nasi Kuning Paso |
Ini dia penampakan Nasi Kuning Paso yang istimewa ini. Izinkan saya untuk menggambarkan penampakan dan rasa nasi kuning ini. Nasi kuning Ambon punya ini, warnanya kuning cerah dan tidak pucat atau kehijauan. Nasinya pulen rasanya pas tidak kelebihan santan atau terlalu kering berminyak. Temannya Nasi kuning ambon ini adalah Ikan Sous (Ikan Cakalang potong), Tumis buncis/kacang panjang, Soun saos kecap, dan keringan Tempe kacang atau kentang, kemudian ada juga pilihan Telur dadar atau telur bulat. Ini menu umum Nasi Kuning di Ambon. Di seluruh penjuru Kota Ambon kamu bisa menemukan Nasi Kuning dijajakan di pinggir jalan. Jangan takut jam malam, karena Nasi Kuning Bagadang juga ada. Alias nasi kuning yang di jual di luar jam umum alias dari malam ke subuh hehehe.
11 AM
Dari Passo, kami di antar ke tempat menginap masing-masing. Pertama-tama Carrie di Belakang Soya di rumahnya, Bill di motel B-29 di daerah Air Putri bersama papa dan mamanya serta Oom dan Tante adik-adiknya mama yang lain, lalu saya dan Kak
Mei diantarkan pulang ke rumah di Air Salobar kemudian Papa Ricky dan Tito ke The Natsepa Hotel .
3 PM - Nyekar ke Kuburan Opa Frans Julius Ceasar Tutuhatunewa.
Opa meninggal tahun 1994 dan dikubur di daerah Kebon Cengkih. Ini pertama kalinya saya, dan mayoritas kami anak dan cucunya nyekar ke kuburan Opa semenjak tahun 1999 saat konflik sosial terjadi di Maluku. Kuburan Opa dalam kondisi yang relatif baik. Hanya kaca di tengah kubur dan marmer tambahan di kepala kubur yang sudah hilang bertahun tahun yang lalu. Kuburan Opa terlihat lebih bersih dibanding beberapa kuburan lain di sekitar kuburan Opa.
Monumen Martha Christina Tiahahu berada di daerah Karang Panjang. Seorang Pahlawan Nasional Indonesia (dianugerahkan pada tanggal 20 Mei 1969) berusia 17 tahun yang berjuang melawan penjajah di Maluku. Patungnya dibuat menghadap lautan ke arah laut Banda tempat di mana jenazahnya diluncurkan dengan Upacara Militer sebagai sebuah tanda penghormatan.
Ini Keluargaku! Ian, Papa, Me!, Ate kecil, Mama dan Frans Kami Keluarga Zefnath M. A. Nendissa |
6 PM - 12.01 AM - Mengurus Perintilan
Setelah dari Monumen ini, kami melanjutkan perjalanan kembali ke motel B-29 di mana adik-adiknya mama menghabiskan waktu jalan-jalan ke tempat lainnya sementara kami sekeluarga menuju daerah Jl. A. Y. Patti untuk memesan makan siang lalu membeli baki-baki untuk persiapan hari pernikahan Frans dan Ella esok hari, lalu kembali ke rumah, membereskan barang barang yang akan dibawa menginap di Collins beach Resort Namalatu sementara saya membereskan Liturgi Pernikahan yang akan dipakai di Gereja esok hari. Kami kembali bertolak ke B-29 dengan tujuan memberikan kunci rumah kepada adiknya mama karena baju oma masih berada di kopernya di rumah sementara Oma sudah berada di penginapan semenjak hari rabu. Makan malam dengan menu Nasi Kuning (again!) di pertigaan Kuda Mati - Gereja Rehoboth lalu bertolak ke Collins Beach setelah menjemput mama di motel.
12.30 AM
Akhirnya tiba dengan selamat setelah terjadi sedikit insiden di jalan. Kami lalu beristirahat!
To be continued......