Tuesday, 28 April 2015
Monday, 20 April 2015
Unforgetable Story Competition!!!
Terinspirasi oleh komentar fans di "Carita tentang KOPI dan Tempat tidur" (no offence ian-red) saya ingin menantang anda untuk menceritakan cerita yang tak terlupakan dan akan selalu di ceritakan belasan bahkan puluhan tahun kemudian pada setiap pertemuan keluarga dan selalu lucu walaupun telah di ceritakan ratusan bahkan mungkin ribuan kali.
Salah satu cerita saya adalah cerita Tempat Tidur dan OMA yang terjadi kurang lebih 15 atau 16 tahun yang lalu. Saya masih punya cerita lainnya yang selalu menjadi favorit keluarga yang "mungkin" akan saya ceritakan lain kali apabila saya merasa sudah tak terlalu memalukan hehehe. Kata kunci ceritanya sbb :
1. "Anggur dan Balita"
2. "Wajan dan Sapu Lidi"
3. "Macha HILANG!"
Dengan kata kunci ini keluarga saya sudah mengerti apa yang terjadi... hahahahaha....
Silahkan kirim cerita kamu via email ke:
marthanendissa@gmail.com, beri subject "unforgetable story". Silahkan email sebanyak-banyaknya sampai 15 Mei 2015. Pengumuman pemenang tgl 20 Mei 2015.
Untuk 3 cerita yang saya anggap paling menarik, akan ada hadiah menarik dari saya.
Sunday, 19 April 2015
Mama itu surat, Papa itu amplop dan Aku Perangkonya! by Eugene (8th)
Hari Kamis sore, saya mendengar kabar duka cita dari salah seorang anggota keluarga. Mama mertua Paman saya berpulang pada hari itu sekitar pkl.16.00 di Jakarta.
Istri paman saya dan adik sepupu saya akhirnya bertolak ke Jakarta menggunakan Batik Air yang terpaksa harus berhenti 6 jam di makasar karena isu bom.
Sore ini Oma Longdong dimakamkan di pekuburan Tanah Kusir. Saya mengikuti setiap acara sampai selesai. Saya berkendara bersama Ma Ida (Istri Paman saya), Tante Keke, Kaka Mei dan Eugene (sepupu saya) setelah pemakaman selesai. Kami bercerita ngalor ngidul tentang Oma, kebiasaan sehari -harinya. Diselingi oleh cerita Eugene tentang film yang ingin sekali ditontonnya "Sponge Bob The Movie".
Sore ini Oma Longdong dimakamkan di pekuburan Tanah Kusir. Saya mengikuti setiap acara sampai selesai. Saya berkendara bersama Ma Ida (Istri Paman saya), Tante Keke, Kaka Mei dan Eugene (sepupu saya) setelah pemakaman selesai. Kami bercerita ngalor ngidul tentang Oma, kebiasaan sehari -harinya. Diselingi oleh cerita Eugene tentang film yang ingin sekali ditontonnya "Sponge Bob The Movie".
Setelah beberapa menit bercerita, barulah Tante Keke tau bahwa Kaka Mei sudah kehilangan Mamanya yang meninggal bertahun-tahun yang lalu dan Ma Ida yang merupakan pasien Darah Tinggi. Jadilah Tante Keke dan Ma Ida serta Kaka Mei menasehati Ein (Eugene-red) supaya jangan sering membuat mamanya marah-marah. Setelah dinasehati demikian, meluncurlah kalimat "Mama itu Surat, Ein itu perangko!" "lalu Papa apa dong ein?" saya bertanya. Hanya selang 30 detik setelah saya bertanya meluncurlah kalimat title di atas. "Mama itu surat, Papa itu amplop, dan aku perangkonya".
Saturday, 18 April 2015
Carita tentang KOPI dan TEMPAT TIDUR (seperti janji saya kemarin)
KOPI
Carita tentang KOPI ini unik. Banyak orang sangat suka KOPI. Tapi, banyak orang juga tidak suka si hitam manis ini. Saya salah satu orang yang tidak masuk dua golongan di atas. Istilahnya perasaan saya soal KOPI itu moderate. Bisa di bilang cinta sekali tidak, benci juga tidak. Di saat tertentu saya memilih untuk tidak meminum kopi dan di saat teretentu, kasarnya saya bisa membunuh untuk mendapatkan segelas KOPI.
Thursday, 16 April 2015
Ingin Bercerita. Tapi apalah daya...?
Hari ini saya ingin sekali bercerita tentang banyak hal yang menarik (menurut saya-red). Tapi, saking banyaknya cerita dan semangat yang tinggi ternyata saya salah perhitungan. Pekerjaan saya banyak sekali ternyata... jadilah semua cerita saya terdorong ke belakang kepala.
Sekarang, setelah pekerjaan hari ini telah selesai dan saya sudah punya waktu untuk bercerita, giliran si kepala tak mau bekerja sama untuk kembali memikirkan cerita-cerita yang telah saya bayangkan bagaimana akan saya ceritakan tadi.
Setelah duduk selama 10 menit memaksa kerja si otak untuk mengambil informasi di bagian belakang kepala saya, akhirnya saya menyerah. Sekarang yang bisa saya pikirkan hanya secangkir kopi panas dan empuknya kasur di kamar saya (saya akan membahas 2 favorit ini nanti).
Mungkin ini yang namanya "Writer's Block". Kurang tau juga, soalnya saya belom masuk kategori "Writer" :D
*yang ini juga, SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Wednesday, 15 April 2015
HINAAN MEMBAWA MAUT
"Mulutmu, Harimaumu"
sebagai anak 90-an, teringat lucu lucunya saya dan teman-teman saling mengejek dalam kelas maupun di arena bermain di lapangan. Nama panggilan saya "Macha" sudah biasa di plesetkan menjadi "MACAN TUTUL" atau teman SD yg berambut keriting dipanggil "KARIBO BASI" atau yang bermata belo akan di panggil "GORA".
Seiring bertambahnya waktu, panggilan MACAN terus melekat pada saya. apa saya sakit hati? yang ada saya malah merasa senang saja ketika dipanggil dengan nama itu. Namun, beberapa kali juga saya melihat beberapa kenalan yang marah karena panggilan ejekan candaan di alamatkan kepada mereka.
Di awal tahun 2000-an, apabila ada yg tersinggung dengan candaan dan ejekan, maka biasanya akan diselesaikan dengan adu mulu dulu lalu adu jotos lalu selesai saat yang memulai ejekan mendapatkan "pep talk" dan akhirnya meminta maaf.
Labels:
#opinion,
#sadstory,
#worldtoday
Carita tentang VITILIGO
Kata VITILIGO baru saya kenal beberapa tahun belakangan ini. kenapa saya bercerita tentang ini sekarang?
(silahkan google vitiligo)
Ceritanya dimulai saat saya SMP. Saat Papa saya datang untuk mengambil Laporan Pendidikan Kelas 1, Catur Wulan I, saat itulah banyak yang mulai bertanya. Ayah kamu kenapa? tersiram air panas? pernah terbakar? Jawabannya "TIDAK"
Perkenalkan, Ini Papa Saya |
Sejauh yang saya ingat, papa saya tak pernah punya kekurangan. Bahkan saat orang lain bertanya tanya kenapa warna kulit Papa belang. Dan entah sejak kapan, kami anak anak Papa sudah terlatih untuk tidak merasa minder dan menjawab dengan polos bahwa itu adalah kelainan kulit yang diakibatkan oleh kekurangan pigmen pada kulit dan yang sejauh yang saya ingat, kata-kata pigmen sendiri baru benar benar saya mengerti artinya saat pelajaran Biologi kelas 2 SMP.
Tuesday, 14 April 2015
Carita Caroto Satu...
Selamat Pagi, siang, sore dan malam... #sing
"Alkisah, Pada suatu hari, Di negeri nun jauh di sana...."
ini adalah beberapa kata2 umum yang sering digunakan untuk memulai sebuah cerita.
Untuk seseorang yang berasal dari keluarga berdarah Maluku tulen berdomisili di kota Ambon seperti saya, biasanya yang di pakai Ibu/ayah/oom/tante untuk memulai ceritanya adalah kata2 "Carita Caroto" yang akan disambung dengan kalimat "abis Carita makan Coto...TAMAT". Tanya kenapa? coba bayangkan anda adalah seorang anak2 yang sedang tiduran santai menunggu aliran cerita dongeng untuk di ceritakan lalu cerita itu pun tamat sesaat setelah kata2 prolog diucapkan. Kesal??? saya yakin pasti kesal sebagai anak2. sebagai yang melakukannya (baca: orang dewasa) itu sebuah hiburan yang lucu. Melihat bibir bibir mungil yang mengerucut dan desahan kesal "aahhh..." sungguh menghibur. hehehehe
Inilah alasannya saya menggunakan judul Carita Caroto Satu... Saya ingin bercerita. Simple saja...
Subscribe to:
Posts (Atom)